coding dalam pendidikan berbasis stem

Coding Diperkenalkan Sejak Dini ?

Mengapa kita perlu memperkenalkan coding kepada anak-anak sejak dini ? Pentingkah coding ini ? Apakah dengan mempelajari coding, anak-anak kita bisa sukses ? Apakah tidak terlalu dini memperkenalkan suatu pelajaran yang “sulit” seperti coding kepada anak-anak ? Siapkah para pendidik kita untuk memperkenalkan coding kepada anak-anak di sekolah ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas merupakan sebagian kecil dari sekian banyak pertanyaan yang mungkin ada di benak para pendidik, para orang tua, kita semua. Atau mungkin juga timbul rasa skeptis bahkan pesimisme ? Ataukah ini menjadi suatu beban tambahan bagi para pendidik ?

Sebelum saya membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu coding

Coding berasal dari kata dasar code (Bahasa Inggris) atau kode (Bahasa Indonesia). Pada cabang ilmu teknologi informasi, code disini adalah kode-kode bahasa program komputer. Dengan demikian istilah coding dapat diartikan sebagai kegiatan penulisan kode-kode bahasa pemrograman komputer.

Sering pula kita mendengar istilah programming. Apakah coding sama dengan programming ? Dalam disiplin ilmu teknologi informasi, programming memiliki disiplin yang lebih luas dan berada pada hirarki yang lebih tinggi dari coding. Coding adalah kegiatan menulis baris-baris kode program untuk membuat sebuah program software. Sementara programming bukan hanya terbatas dalam hal penulisan kode program saja, namun juga terlibat pada tugas-tugas lainnya, seperti analisa dan implementasi algoritma, mengerti struktur data, menyelesaikan suatu kasus, dan banyak lagi tugas lainnya. Seorang programmer harus memiliki kemampuan analisa yang kuat. Semua programmer adalah coder, namun tidak semua coder adalah programmer. Beberapa programmer berpengalaman kadang menggunakan jargon bahwa coder adalah pengembang software pemula (junior). Jadi. istilah coding itu berbeda dengan programming.

 

Perlukah Coding diperkenalkan sejak dini ?

Menurut saya : a big YES ! Kenapa ?

Saya mengutip beberapa quotes yang disampaikan oleh beberapa orang terkenal dan para pemimpin dunia yang mungkin juga beberapa di antara mereka hanya sedikit atau bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi sama sekali, namun mereka menyadari pentingnya penguasaan teknologi informasi di masa depan.

  1. “Kita hidup pada masa dimana segala sesuatunya berubah dengan cepat dan luar biasa. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan dalam lingkungan ekonomi yang baru ini ? Jawabannya adalah coding dan pendidikan ilmu komputer” – Barak Obama, Presiden AS.
  2. “Mempelajari bagaimana menulis program komputer akan merenggangkan pikiran Anda, dan membantu Anda berpikir secara lebih baik, menciptakan pola pikir baru tentang apa saja, yang menurut saya sangat membantu di segala bidang” – Bill Gates, Pendiri Microsoft.
  3. “Mempelajari kode program sejak usia dini membuka mata saya akan dunia teknologi dan kewirausahaan yang luar biasa menarik. Generasi muda kita pantas untuk memiliki kesempatan mempelajari keterampilan yang mampu membawa mereka menuju kesuksesan di dunia yang saling terhubung ini” – Marc Benioff, Chairman & CEO Salesforce
  4. “Apakah Anda ingin mengungkap rahasia alam semesta, ataukah Anda hanya ingin memiliki karir di abad ke-21, pemrograman komputer dasar adalah keterampilan yang penting untuk dipelajari” – Stephen Hawking, Fisikawan
  5. “Apakah kita hendak melawan perubahan iklim atau terbang ke luar angkasa, semuanya bergerak maju dengan menggunakan komputer, dan kita tidak memiliki cukup banyak orang yang mampu menulis kode program. Mengajari generasi muda untuk menulis kode program sejak dini dapat membantu membangun keterampilan dan kepercayaan dirinya dan memberikan energi pada kelas dengan sistem learning-by-doing / belajar-dengan-melakukan. Saya belajar bagaimana menerbangkan balon udara  ketika berada di ketinggian 30.000 kaki dan ini membuat hidup saya seimbang: Anda dapat mempelajari suatu keterampilan pada usia berapa pun, tetapi kenapa harus menunggu ketika kami dapat mengajari semua orang untuk menulis kode program sejak sekarang !” – Richard Branson, Pendiri Virgin Group
  6. “Membuat sesuatu dengan tangan Anda atau menulis kode, membuat program, adalah ragam cara untuk mengekspresikan kreativitas” – Elena Silenok, Pendiri Clothia.
  7. “Kami percaya bahwa coding seharusnya menjadi bahasa yang wajib diterapkan di semua sekolah” – Tim Cook, CEO Apple.
  8. “Saya beruntung pernah memulai coding di kelas 4. Ketika saya mengambil jalur berbeda ke ilmu politik dan tertarik pada bagaimana organisasi dan komunitas bekerja, memahami bagaimana logika diterjemahkan ke dalam kode program telah mengubah arah kehidupan profesional saya. Saya sangat bersyukur atas paparan dan kesempatan yang pernah saya peroleh” – Gina Bianchini, Pendiri dan CEO Mightbell.
Mempersiapkan generasi penerus Bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan di masa depan, salah satunya adalah dengan memperkenalkan kegiatan menulis kode program (coding) sejak dini. Keterampilan ini merupakan hal yang esensial, sangat penting, karena di masa depan segala sesuatu tergantung pada teknologi yang berubah begitu cepat, komputer, robot, sistem otomasi, internet of things (IoT). Seperti kata Richard Branson di atas, Kenapa harus menunggu ? Dan Tim Cook mengatakan, coding seharusnya menjadi bahasa yang wajib di semua sekolah ! Bahkan sekarang terlintas di pikiran saya bahwa mata pelajaran wajib yang diujikan pada Ujian Nasional akan bertambah dengan memasukan coding ke dalamnya.
 

Menambahkan Coding ke dalam Kurikulum Nasional ?

Berbagai kurikulum di luar negeri telah memasukkan coding sebagai mata pelajaran yang penting ke dalamnya, apalagi kurikulum yang berbasis STEM. Sebuah artikel yang dimuat pada The New York Times pada tahun 2014 (5 tahun silam !) yang berjudul “Adding Coding to the Curriculum“, ditulis oleh Beth Gardiner, menulis berbagai hal penting dan mendasar mengenai coding.

Estonia mengajarkan para siswa di kelas satu (SD) bagaimana cara membuat game komputer mereka sendiri, dan menawarkan beasiswa untuk menarik lebih banyak sarjana ke dalam disiplin ilmu yang berbasiskan teknologi.

Inggris, memutakhirkan kurikulum nasionalnya dengan membekali setiap anak di sekolah negeri, oleh mata pelajaran pemrograman komputer, sejak umur 5 tahun (SD).

Di seluruh dunia, para siswa sejak tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat Ph.D, semakin dikenalkan dengan dasar-dasar coding.

Ditulis dalam artikel tersebut, bahwa coding sangatlah penting, tidak hanya untuk prospek karir masing-masing individual para siswa, namun juga memiliki pengaruh secara makro pada tingkat kompetitif ekonomi suatu negara dan kemampuan industri teknologi untuk menyediakan tenaga kerja yang berkualitas.

Clive Beale, Direktur Pengembangan Edukasi di Raspberry Pi, yang mempromosikan pelajaran komputer di sekolah-sekolah mengatakan, “Kita tidak mengajarkan pelajaran musik di sekolah untuk membuat semua orang sebagai pebiola dalam sebuah konser”. Lanjutnya lagi, “Kita tidak mencoba untuk membuat semua orang menjadi ilmuwan komputer, namun yang kita katakan adalah, ini  tentang bagaimana suatu alat bekerja (barang-barang dengan teknologi sekarang : telepon genggam, televisi, mobil, dll), adalah baik bagi semua orang untuk mengerti dasar-dasar bagaimana alat-alat yang membantu manusia ini bekerja. Dan ngomong-ngomong, Anda mahir menggunakan alat-alat tersebut”.

Dan di atas semua ini, Anak-anak sangat menyukainya !

“Anak-anak kita saat ini mahir menggunakan telepon genggam, tablet, dan secara aktif menggunakan teknologi tersebut, namun hanya sedikit dari mereka yang mau mempelajari bagaimana alat-alat tersebut dibuat”, menurut Roxanne Emadi dari Code.org. “Bahkan jika itu hal yang paling sederhana sekalipun, seperti anak-anak yang memprogram sebuah labirin atau memprogram sebuah robot, ketika anak-anak melihat pekerjaannya menjadi ‘hidup’, disitulah terlihat minat anak-anak ini meningkat”, lanjutnya.

Anak-anak memiliki imajinasi yang tinggi, kaya akan ide-ide, yang mungkin saja tidak masuk akal bagi orang dewasa. Mereka memiliki ide, mereka mampu melakukan coding, mereka melihat ide-ide, mimpi mereka, menjadi kenyataan, itu adalah hal yang menyenangkan bagi mereka ! Pengalaman yang seperti inilah yang seyogyanya kita wujudkan. Generasi penerus ini akan mampu menciptakan teknologi hebat, alat-alat yang membantu kerja manusia menjadi lebih mudah, lebih ringan, lebih cepat, lebih aman, dan bermanfaat bagi umat manusia.

Di negara-negara lain, ini merupakan suatu gerakan yang besar. Ini bahkan menjadi program prioritas bagi negara-negara tersebut. Mereka telah memikirkan dan mempersiapkan hal ini sejak bertahun-tahun yang lalu. Bagaimana dengan kita di Indonesia ? Kita pun sedang berbenah, Pemerintah Indonesia sedang mengakselerasi hal ini. 

Infrastruktur dibangun, jaringan Palapa Ring, suatu internet backbone sedang dibentuk, agar biaya bandwidth internet semakin murah dan dapat menjangkau ke seluruh pelosok Nusantara. 

Pemerintah mendukung e-sport, yang sedang trend saat ini, digandrungi oleh generasi muda, bahkan anak-anak. e-Sport merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kerja tim, komunikasi dan koordinasi dalam sebuah tim, suatu skill yang penting. 

Bagaimana dengan coding

Saat ini coding baru dimasukkan ke dalam kurikulum nasional pada tingkat SMK. Ke depannya saya mengharapkan dapat dimasukkan ke dalam kurikulum nasional sejak tingkat Sekolah Dasar, seperti yang dilakukan oleh Inggris, Estonia, Amerika, Singapura dan banyak negara-negara lain di dunia.

Beberapa sekolah swasta di Indonesia, yang menerapkan kurikulum internasional sudah menerapkan coding ini yang diperkenalkan sejak tingkat Sekolah Dasar. 

Beberapa sekolah online / kursus online mengenai “coding for kids” mulai bermunculan, dikelola oleh website yang berada di luar negeri, seperti :

  1. Coder Kids
  2. Code
  3. Scatch
  4. Code Combat
  5. LightBot
  6. Khan Academy
  7. Code Monkey
  8. CrunchZilla
  9. Blockly
  10. Stencyl

Beberapa lembaga pendidikan di dalam negeri juga sudah mulai bermunculan, seperti :

  1. Anak Coding
  2. Kode Kiddo
  3. Dumet School
  4. Koding Akademi
  5. Rumah Koding
 
Sebagai ekstrakurikuler, yangmana setelah jam sekolah usai, anak-anak ini memiliki kegiatan yang bermanfaat, dengan mengikuti kelas online untuk coding ini. Mereka dapat belajar dari rumah, bertatap muka dengan guru online / instruktur online dan berdiskusi dengan beberapa siswa lainnya di kelas maya tersebut dengan menggunakan video conference. Mereka akan belajar dengan konsep learning-by-doing, belajar-dengan-melakukan.

 

Ayo kita persiapkan generasi muda kita menuju Indonesia Emas 2045 !

 

Sumber:

  1. WHAT IS THE DIFFERENCE BETWEEN CODING & PROGRAMMING?, by Sarah Ohanesian on Jul 31, 2018
  2. Leaders and trend-setters all agree on one thing, https://code.org/quotes
  3. Adding Coding to the Curriculum, https://www.nytimes.com/2014/03/24/world/europe/adding-coding-to-the-curriculum.html, by Beth Gardiner, March 23, 2014
Posted by Admin Rohard in Media Pembelajaran Berbasis STEM, 0 comments